Memilih Pemimpin Syari’ah

Memilih pemimpin didalam Islam merupakan kewajiban yang di tuntut oleh Syari’ah. Syari’ah menetapkan bahwa pemimpin yang harus dipilih ialah yang memiliki syarat-syarat dan kriteria yang sesuai dengan nash-nash syar’ie (Al Qur’an dan As Sunnah). Seorang Muslim wajib memilih pemimpin yang beriman dengan iman yang benar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan ta’at serta patuh kepada seluruh syari’ah yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Nash yang menerangkan ini banyak, diantaranya firman Allah Swt yang berbunyi:

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” (QS. Al Maidah, 5 : 55).

Jika kaum Muslimin memilih pemimpin yang memenuhi kriteria diatas pasti akan mendapat kemenangan dan pertolongan Allah Swt:

“Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah Itulah yang pasti menang.” (QS. Al Maidah, 5 : 56)

Seandainya belum atau tidak ditemukan pemimpin yang memiliki ciri-ciri ini, maka kaum Muslimin harus berusaha bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya, dan harus memelihara diri agar tidak memilih pemimpin sekuler yang kafir, dhalim dan fasik, karena mereka menolak syari’at Allah. Allah berfirman yang berarti :

“Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Maidah, 5 : 44, 45, 47)

Allah Swt melarang keras memilih pemimpin sesat dan jahat seperti ini. Allah Swt menerangkan:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah, 5 : 51)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” (QS. Al Maidah, 5 : 57)

Lebih tegas, larangan itu di tambah dengan ancaman yang keras, yaitu neraka jahannam, kekal mereka didalamnya.

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Hud, 11 : 113)

Kaum Muslim mestilah cerdas, agar mereka selamat duniua dan akhirat.

Wallahu’alam bis showab…

Share the Post: