Download Khutbah Jum’at 08/05/09

Berikut link download Khutbah Jum’at Ust. Abu M. Jibriel, tanggal 8 Mei 2009, bertembat di Masjid Jabalur Rahman, Situ Gintung :

Berikut link download Khutbah Jum’at Ust. Abu M. Jibriel, tanggal 8 Mei 2009, bertembat di Masjid Jabalur Rahman, Situ Gintung :

http://ia331425.us.archive.org/3/items/KhutbahJumat_508/KhutbahJumat8Mei09-masjidJabalurRahmanSituGintung-.mp3

MAKALAH KHUTBAH JUM’AT

-SEBAB-SEBAB MUSIBAH & BALA BENCANA-

Seluruh rangkaian musibah, ujian dan bala bencana yang menimpa manusia menurut Al Quran dan Sunnah adalah karena perbuatan maksiat dan dosa mereka kepada Allah swt dan Rasul Nya. Selain itu karena mereka mengkufuri nikmat Allah swt dan menukarkan kenikmatan itu dengan kekafiran, dan para penguasanya menukar hukum Allah dengan jahiliyah.

Al Qur’an menjelaskan:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu,maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri,dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu” (QS As Syura 42:30)

Dalam firman-Nya yang lain:
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, di-sebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS An-Nahl 16:112)

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang Telah me-nukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah ke-binasaan? Yaitu neraka Jahan-nam; mereka masuk kedalam nya; dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman”. (QS Ibrahim 14:28-29)

“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS An-Nisaa 04:147)

“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al-Israa 17:16)

Rasulullah saw bersabda:
“Jika timbul maksiat pada ummatku, maka Allah akan menyebarkan azab-siksa-kepada mereka.Aku berkata :wahai Rasulullah apakah tidak pada waktu itu orang-orang shalih ?Beliau menjawab ada!. Aku berkata lagi: apa yang akan Allah perbuat kepada mereka? Beliau menjawab:Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat,kemudian mereka akan mendapatkan keampunan dan keredhaan dari dari Rabbnya.” (HR Imam Ahmad)

A. Lima Sebab Datangnya Azab dan Siksa Allah

Rasulullah saw bersabda:
“Bagaimana kalian apabila terjadi lima perkara, dan aku berlindung kepada Allah mudah-mudahan lima perkara itu tidak terjadi pada kamu atau kamu tidak menjumpainya, yaitu,
1. Tidaklah perbuatan zina itu tampak pada suatu kaum, dikerjakan secara terang-terangan, melainkan tampak dalam mereka penyakit ta’un dan kelaparan yang tidak pernah dijumpai oleh nenek moyang dahulu.
2. Dan tidaklah kaum itu menahan zakat, melainkan mereka ditahan oleh Allah turunnya hujan dari langit, andaikata tidak ada binatang ternak tentu mereka tidak akan dihujani.
3. Dan tidaklah kaum itu mengurangi takaran dan timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Allah dengan kesengsaraan bertahun-tahun dan sulitnya kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa.
4. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka itu menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan oleh Allah, melainkan mereka akan dikuasai oleh musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka.
5. Dan tidaklah mereka itu menyia-nyiakan kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya, melainkan Allah menjadikan bahaya di antara mereka sendiri.
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

B. Lima Belas Perkara Mendatangkan Musibah & Bala Bencana

Dari Ali bin Abi Thalib ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka halal baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka bencana. Ditanyakan, apakah lima belas perkara itu, wahai Rasulullah?

Rasulullah saw bersabda: “Apabila…
· Harta rampasan perang (maghnam) dianggap sebagai milik pribadi.
· Amanah (barang amanah) dijadikan sebagai harta rampasan.
· Zakat dianggap sebagai cukai (denda).
· Suami menjadi budak istrinya (sampai dia)Mendurhakai ibunya.
· Mengutamakan sahabatnya(sampai dia) Berbuat zalim kepada ayahnya.
· Terjadi kebisingan (suara kuat) dan keributan di dalam masjid (yang bertentangan dengan syari’ah).
· Orang-orang hina, rendah, dan bejat moralnya menjadi pemimpin umat (masyarakat)
· Seseorang dihormati karena semata-mata takut dengan kejahatannya.
· Minuman keras (khamar) tersebar merata dan menjadi kebiasaan.
· Laki-laki telah memakai pakaian sutera.
· Penyanyi dan penari wanita bermunculan dan dianjurkan
· Alat-alat musik merajalela dan menjadi kebanggaan atau kesukaan.
· Generasi akhir umat ini mencela dan mencerca generasi pendahulunya;
Apabila telah berlaku perkara-perkara tersebut, maka tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan merah (kebakaran), tenggelam ke dalam bumi (gempa bumi), dan perubahan-per-ubahan atau penjelmaan-penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain.
(HR Tirmidzi, 2136)

Itulah perkara-perkara yang menyebabkan suatu negeri mengalami kekacauan, kehancuran, kesempitan, kemelaratan, perseteruan, dan perpecahan satu sama lain antara rakyat dengan rakyat dan rakyat dengan penguasa. Korupsi dan ketidakadilan merajalela, segala macam penyakit bermunculan menimpa manusia, yang benar-benar menyulitkan dan membinasakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Solusi Menghadapi Musibah

Dari semua perkara yang menyebabkan datangnya siksa dan azab itu insya Allah akan berakhir jika manusia dan kaum muslimin khususnya kembali kepada Allah dan Rasul Nya, berpegang teguh kepada Dienullah, mengikut petunjuk Rasul nya sebagaimana  firman Allah swt.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al A’raf, 7: 96)

Adapun orang beriman adalah, sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. Al Hujurat : 15)

Adapun orang yang bertaqwa ialah:

Ibnu Mas’ud ra berkata:
“Taqwa ialah kamu beramal dalam rangka mentaati Allah di atas cahaya dari Allah dan mengharapkan pahala dari Allah dan kamu meninggalkan maksiat terhadap Allah di atas cahaya dari Allah dan takut kepada azab Allah.

Ali bin Abi Thalib berkata:
“Taqwa ialah merasa takut kepada Yang Maha Agung, beramal atas apa yang diturunkan (Qur’an dan Sunnah), merasa cukup dengan yang sedikit (hidup sederhana), dan bersiap untuk perjalanan hari yang jauh (hari kiamat) atau siap mati sebelum mati.”

****

Share the Post: